Ngiler Saat Tidur Malam, Fakta Medis Mengejutkan Yang Jarang Diungkap Dokter

Ngiler Saat Tidur – Bayangkan kamu bangun pagi, dan bantalmu basah oleh air liur. Malu? Jelas. Tapi tunggu dulu ngiler saat tidur bukan cuma soal etika atau kebiasaan yang bikin nggak enak dilihat. Fenomena ini bisa jadi alarm tubuh yang mencoba memberitahumu sesuatu yang lebih dalam. Menurut para dokter, ada banyak penyebab di balik air liur yang tak terkendali saat kamu terlelap dan beberapa di antaranya bisa sangat mengejutkan!

Simak Disini Penyebab Dan Cara Mengatasi Ngiler Saat Tidur

Otot Tenggorokan dan Mulut Melemah Saat Tidur

Saat kamu tertidur lelap, otot-otot di seluruh tubuh termasuk otot mulut dan tenggorokan mulai rileks. Nah, inilah yang jadi biang kerok utama mengapa air liur bisa tumpah ruah ke bantal. Menurut Dr. Rina Meilani, seorang spesialis THT, posisi tidur yang terlalu miring atau tengkurap akan membuat rahang terbuka dan air liur mengalir keluar tanpa hambatan. Ini adalah kondisi yang normal, tapi jika terjadi setiap malam dan berlebihan, patut dicurigai.

Baca Berita Lainnya Juga Hanya Di sugar-daily.com

Produksi Air Liur Berlebihan: Kondisi Medis atau Pola Makan?

Ngiler bukan cuma karena mulut terbuka. Kadang, tubuh memproduksi air liur lebih banyak dari biasanya. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut hipersalivasi. Beberapa penyebab utamanya bisa jadi sangat mengejutkan:

  • Infeksi pada mulut atau tenggorokan

  • Masalah pencernaan, seperti asam lambung (GERD)

  • Efek samping obat, terutama obat penenang atau antipsikotik

  • Gangguan neurologis, seperti Parkinson atau stroke ringan

Dan jangan remehkan pengaruh pola makan! Makanan pedas, asam, atau berlemak tinggi di malam hari bisa memicu produksi air liur berlebihan yang akhirnya “bocor” saat kamu tidur.

Masalah Pernapasan dan Gangguan Tidur

Jangan anggap enteng jika kamu sering ngiler dan juga mendengkur atau terbangun tiba-tiba di malam hari. Bisa jadi itu tanda sleep apnea, gangguan tidur yang membuat pernapasan terhenti sesaat. Dr. Yoga Prasetyo, seorang spesialis pulmonologi, menjelaskan bahwa penderita sleep apnea sering kali bernapas lewat mulut, bukan hidung. Akibatnya, mulut terbuka terus dan air liur pun keluar.

Lebih dari itu, kondisi ini juga bisa membuat kualitas tidur menurun drastis, tubuh lemas di pagi hari, hingga risiko tekanan darah tinggi meningkat. Jadi ya, ngiler bisa jadi gejala dari masalah kesehatan yang jauh lebih serius dari sekadar “malu bangun pagi”.

Gangguan Saraf: Sinyal Tubuh yang Harus Diwaspadai

Pernah dengar istilah disfungsi saraf kranial? Ini adalah gangguan pada saraf yang mengatur gerakan otot di wajah dan mulut. Ketika saraf ini terganggu akibat stroke ringan, trauma kepala, atau penyakit degeneratif kemampuan otot mulut untuk menahan air liur pun ikut melemah.

Menurut Dr. R. Haris, dokter spesialis saraf situs slot gacor, ngiler berlebihan yang terjadi secara tiba-tiba dan disertai gejala lain seperti bicara pelo atau kelemahan di satu sisi tubuh harus segera diperiksa. Ini bukan cuma masalah tidur, tapi bisa menyangkut hidup dan mati.

Alergi dan Hidung Tersumbat

Sering flu? Atau punya riwayat sinusitis? Ini juga bisa jadi penyebab kamu ngiler saat tidur. Ketika hidung tersumbat, otomatis kamu akan bernapas lewat mulut. Dalam posisi tidur, terutama miring, mulut yang terbuka memudahkan air liur mengalir keluar.

Alergi juga bisa memicu produksi lendir berlebih dan iritasi pada saluran pernapasan. Tubuh mencoba “melawan” dengan cara memproduksi air liur untuk menetralisir zat-zat asing hasilnya, bantal basah saat pagi tiba.

Posisi Tidur dan Kebiasaan yang Memicu Ngiler

Coba ingat-ingat posisi tidurmu. Apakah kamu sering tidur menyamping atau tengkurap? Dua posisi ini adalah “favoritnya” air liur untuk keluar. Tidur terlentang, walaupun terasa kurang nyaman bagi sebagian orang, sebenarnya jauh lebih ideal untuk mengontrol aliran saliva.

Kebiasaan seperti tidur sambil berbicara, mengorok, atau tidur dalam kondisi sangat lelah juga memicu refleks otot yang melemah, membuat mulut terbuka tanpa sadar. Semakin lama kamu tidur dalam posisi itu, semakin besar kemungkinan bantalmu jadi “kolam kecil”.